Kamis, 11 April 2013

BENCANA ALAM


Dunia ini bukanlah tempat yang tenang dan tenteram. Kita semua rentan terhadap berbagai ancaman alam, baik dari luar maupun dari dalam. Meteor dan asteroid misalnya, hanyalah sebagian kecil yang mungkin menjadi ancaman terhadap bumi dari luar angkasa. Adapun bumi yang tampaknya kokoh, bagian dalamnya memiliki inti dari berbagai elemen cair. Tentu tidak berlebihan bila bagian yang tak terlihat mata ini dinamai "inti yang menyala". Memang ada pula atmosfer di sekeliling bumi, yang merupakan "perisai" terhadap ancaman-ancaman eksternal. Namun, tak ada satu pun bagian dari bumi yang kebal terhadap dampak kekuatan atmosfer seperti hujan badai atau angin topan.
Berbagai bencana alam dapat menyerang kapan saja, menyebabkan kehilangan harta dan nyawa. Gempa bumi, halilintar, banjir, kebakaran hutan, hujan asam, dan gelombang pasang, yang umum disebut bencana "alam", memiliki intensitas dan akibat yang berbeda-beda. Kesamaan dari semua bencana tersebut adalah mereka mampu dalam seketika membuat sebuah kota , berikut seluruh penghuninya, tinggal reruntuhan belaka. Yang paling penting, tak ada manusia yang memiliki kekuatan untuk melawan ataupun mencegah bencana alam ini.

Api yang disulut oleh seorang pembakar rumah di tebing kering diatas Pantai Laguna, California, memicu kebakaran kota yang paling buruk di tahun 1993. Api menghanguskan sekitar 14.000 acre (kl. 6500 ha) dan sebanyak 441 rumah. Kompleks perumahan Mystic Hill menderita kerugian terbesar, dengan 286 rumah menjadi abu.1
Kehancuran besar merupakan peninggalan dari malapetaka di semua penjuru planet ini. Sekalipun begitu, suatu bencana selalu berpengaruh hanya pada wilayah tertentu, berkat keseimbangan alam yang rumit yang diciptakan Allah. Ada perlindungan penting di bumi untuk semua makhluk hidup, termasuk manusia. Walau begitu, kemungkinan terjadinya bencana alam yang menghancurkan selalu mengintai. Allah menciptakan bencana-bencana alam itu untuk memperlihatkan pada kita betapa terkadang tempat hidup kita sangat tidak aman. Gejolak alam ini merupakan peringatan kepada seluruh umat manusia bahwa kita tak mampu mengendalikan apa pun di muka bumi ini. Demikian juga, setiap bencana alam dimaksudkan untuk mengingatkan kita pada kelemahan yang sudah melekat pada diri kita. Semua ini tentunya peringatan bagi siapa yang dapat merenungkan arti peristiwa-peristiwa itu dan mengambil pelajaran darinya.
Apa lagi yang harus dipelajari manusia dari bencana alam?
Dunia ini diciptakan khusus bagi manusia. Alasan mengapa manusia diciptakan, telah jelas sekali diterangkan dalam ayat ini:
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya (Singgasana-Nya) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. (QS. Huud, 11: 7)