Dunia ini bukanlah tempat yang tenang dan
tenteram. Kita semua rentan terhadap berbagai ancaman alam, baik dari luar
maupun dari dalam. Meteor dan asteroid misalnya, hanyalah sebagian kecil yang
mungkin menjadi ancaman terhadap bumi dari luar angkasa. Adapun bumi yang
tampaknya kokoh, bagian dalamnya memiliki inti dari berbagai elemen cair. Tentu
tidak berlebihan bila bagian yang tak terlihat mata ini dinamai "inti yang
menyala". Memang ada pula atmosfer di sekeliling bumi, yang merupakan "perisai"
terhadap ancaman-ancaman eksternal. Namun, tak ada satu pun bagian dari bumi
yang kebal terhadap dampak kekuatan atmosfer seperti hujan badai atau angin
topan.
Berbagai bencana alam dapat menyerang kapan
saja, menyebabkan kehilangan harta dan nyawa. Gempa bumi, halilintar, banjir,
kebakaran hutan, hujan asam, dan gelombang pasang, yang umum disebut bencana
"alam", memiliki intensitas dan akibat yang berbeda-beda. Kesamaan dari semua
bencana tersebut adalah mereka mampu dalam seketika membuat sebuah kota ,
berikut seluruh penghuninya, tinggal reruntuhan belaka. Yang paling penting, tak
ada manusia yang memiliki kekuatan untuk melawan ataupun mencegah bencana alam
ini.
|
Kehancuran besar merupakan peninggalan dari
malapetaka di semua penjuru planet ini. Sekalipun begitu, suatu bencana selalu
berpengaruh hanya pada wilayah tertentu, berkat keseimbangan alam yang rumit
yang diciptakan Allah. Ada perlindungan penting di bumi untuk semua makhluk
hidup, termasuk manusia. Walau begitu, kemungkinan terjadinya bencana alam yang
menghancurkan selalu mengintai. Allah menciptakan bencana-bencana alam itu untuk
memperlihatkan pada kita betapa terkadang tempat hidup kita sangat tidak aman.
Gejolak alam ini merupakan peringatan kepada seluruh umat manusia bahwa kita tak
mampu mengendalikan apa pun di muka bumi ini. Demikian juga, setiap bencana alam
dimaksudkan untuk mengingatkan kita pada kelemahan yang sudah melekat pada diri
kita. Semua ini tentunya peringatan bagi siapa yang dapat merenungkan arti
peristiwa-peristiwa itu dan mengambil pelajaran darinya.
Apa lagi yang harus dipelajari manusia dari
bencana alam?
Dunia ini diciptakan khusus bagi manusia.
Alasan mengapa manusia diciptakan, telah jelas sekali diterangkan dalam ayat
ini:
Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah Arasy-Nya (Singgasana-Nya) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. (QS. Huud, 11: 7)